Gambar 1. Contoh Record
e) File atau tabel adalah kumpulan record
yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file
adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai
komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel
yang berarti, misal gambar 2 mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.
Gambar 2. Contoh File Kursus
f) Database merupakan kumpulan file-file yang
berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem
informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang
disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau
struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk
melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah
menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan
atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database
akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang
diperlukan untuk mendukung operasi sistim informasi akademik. Contoh suatu
database sederhana ditunjukkan oleh gambar 3.
Hirarki
semua data diatas ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4. Hierarki Data
2. Penyimpanan
Sekunder
-
SASD (Penyimpanan berurutan)
Suatu organisasi
/ penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan
mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu . Contoh pita magnetik
yg digunakan untuk menyimpan data komputer memiliki bentuk fisik yg sama dengan
pita audio.
-
DASD (Penyimpanan akses langsung)
Cara
mengorganisasikan data yang ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara
berurutan. DASD dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan dan
digunakan sebagai media input.
3. Pemprosesan
Data
-
Pemprosesan Batch
Pengumpulan
transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. kelemahan dari pemrosesan
ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem
fisik.
-
Pemprosesan Online
Pemprosesan online dikembangkan
untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman (tak terpakai lagi).
Terobosan teknologi yang menyebabkan munculnya pemrosesan online adalah
penyimpanan disk (disk storage).
-
Sistem Real Time
Sistem komputer yang mengontrol
sistem fisik disebut real time sistem, yaitu transaksi dilakukan dalam real
time (waktu sebenarnya), selagi transakasi terjadi.
D.
Data
Base
-
Era Permulaan database
Era
permulaan database ditandai dengan :
􀂉
Pengulangan data
􀂉
Ketergatungan data
􀂉 Kepemilikan data yang tersebar
-
Konsep database
o
Yaitu integrasi logis dari
catatan-catatan file.
o
Tujuan dari konsep database adalah
meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
o
Independensi data adalah kemampuaan
untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data.
o
Independensi data dicapai dgn
menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari
program.
o
Program mengacu pada tabel untuk
mengakses data.
-
Struktur database
Saat mengadopsi konsep database, Struktur Database
menjadi :
•
Database
•
File
•
Catatan
• Elemen data
-
Keunggulan dan kelemahan database dan
DataBase Managemant System (DBMS)
Keunggulan DBMS
·
Mengurangi kelebihan data
Jumlah
total file dikurangi selagi file duplikat dihapus. Ada juga minimalisasi data
biasa yang ada dalam file.
·
Memadukan data dari beberapa file
Organisasi
atau susunan fisik data tidak lagi menghambat pemakai dalam menerima informasi
dari beberapa file.
·
Memanggil data dan informasi secara
cepat
Baik
relasi logic dan DML maupun bahasa query memeungkinkan pemakai untuk memanggil
data dalam beberapa detik atau meni, hal ini mungkin dilakukan oleh yang lain
dalam waktu beberapa jam atau hari.
·
Meningkatkan keamanan
DBMS
mainframe menyertakan beberapa tingkat pencegahan untuk keamanan. Ada yang
menyamakan hal ini seperti penempatan beberapa pagar yang dihubungkan dengan
rantai yang mengelilingi sumber daya. Banyak dari DBMS mikrokomputer yang lebih
baru menggabungkan tingkat keamanan ini. Data yang dikelola oleh DBMS ini harus
lebih aman dari pada data dalam perusahaan.
Kelemahan
DBMS
·
Mendapatkan software yang mahal
DBMS
mainframe masih mahal. DBMS mikrokomputer akan tidak mahal jika dibandingkan
dengan versi mainframe. Harganya dapat sama dengan pembiayaan pokok dari suatu
organisasi kecil.
·
Mendapatkan konfigurasi hardware yang
besar
DBMS
biasanya membutuhkan kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar
daripada yang dibutuhkan oleh program aplikasi. Kemudian dalam pemanggilan
informasi dengan DBMS akan mendorong adanya pencantuman terminal pemakai yang
lebih banyak dalam konfigurasi dari pada kebutuhan yang lain.
·
Memperkejakan dan menggaji staf DBA
Kelemahan
ini kurang bisa diterapkan terhadap pemakai mikrokomputer, sebab DBMS mempunyai
sifat user-friendly (kemudahan dalam
penggunaan)
E.
Peranan
Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun
suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data
tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan,
dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing,
melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah sering kita
gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh
dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala
yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering digunkan, antara lain :
Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain.
Database merupakan salah satu komponen
yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan
informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan
menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien.
Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas
ynag berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang
tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien.
Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang
disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data
tersebut. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian
sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
F.
Sistem
Pengolahan Data
-
Pengertian dasar dan tujuan pengolahan
data
Pengolahan data
adalah pengubahan atau transformasi symbol, seperti nomor dan huruf untuk
tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan pengolahan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
-
Tugas pengolahan data
Tugas pengolahan
data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan,
pengubahan data menjadi bentuk yang dapat digunakan, penyimpanan data sampai ia
diperlukan, pwmbuatan dokumen yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok
baik di dalam maupun di luar perusahaan
-
Contoh sistem pengolahan data
Salah satu teknologi informasi
tersebut adalah sistem informasi yang terdapat di dalam sistem informasi HR
& Payroll yaitu sistem informasi untuk mengolah data absensi dan lembur
karyawan. Sistem informasi ini sangat penting karena data absensi dan lembur
karyawan sangat diperlukan untuk menghitung gaji karyawan yang nantinya
berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan, selain itu data absensi
juga diperlukan dalam pemberian surat Peringatan kepada karyawan jika absensi
karyawan tersebut melewati batas maksimum yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh
karena itu, data absensi dan lembur karyawan harus tersimpan dengan baik di
dalam basis data sebuah perusahaan.
-
Peranan pemprosesan data dalam pemecahan
masalah
Pengolahan data banyak dilakukan
pada volume data yang lebih besar dari pada volume informasinya.
Ada dua alas an yaitu:
1. Sistem
pengolahan data menghasilkan output informasi dalam bentuk laporan standar.
2. Sistem
pengolahan data memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam
memecahkan masalah.
G.
Sistem
Informasi Manajemen
-
Pengertian dasar SIM
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan
informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya
(Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan
keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian
kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi
pada proses (Murdick dan Ross, 1993).
-
Konsep Sistem Informasi Organisasional
Subsistem SIM
yang disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sub unit organisasional yang
telah ditentukan dengan baik. Pada mulanya kita mengenal sistem informasi yang
dirancang untuk digunakan oleh eksekutif. Kemudian, kita diperkenalkan dengan
sistem informasi untu area fungsional, yaitu marketing, manufaktur, keuangan,
dan personalia.
-
Peranan SIM dalam pemecahan masalah
SIM dan subsistem – subsistem
organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1.
Sumber Daya Informasi
Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi
pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para
eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM
adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan
SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan
menentukan lokasi dan penyebabnya.
H.
Sistem
Penunjang Keputusan
-
Maksud pembuatan keputusan dan
teori-teori yang menjelaskannya
Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK juga dapat merupakan
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat menjadi alat bantu bagi
para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk
menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang
memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat
didukung oleh algoritma.
-
Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Konsep, pengertian dasar
Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960 an, tetapi istilah
sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang
diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah
profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi
komputer kepada pengambilan keputusan manajemen
Tujuan SPK
Sementara
itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W.
Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan
yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu:
1. Sistem harus dapat membantu manajer
dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur
2. Sistem harus dapat mendukung manajer,bukan
mencoba menggantikannya.
3. Sistem harus dapat meningkatkan
efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan- tujuan tersebut mengacu pada
tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998 dalam Oetomo,
2002), yaitu:
1. Struktur masalah : untuk masalah
yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus- rumus
yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi.
Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk
menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2. Dukungan keputusan : sistem
pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena
komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak
terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan
komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3. Efektivitas keputusan : tujuan utama
dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan
keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakan dapat lebih baik
-
Model SPK
Salah satu contoh DSS, yaitu dari Frazee Paint,
Inc., memiliki 3 jenis model:
1. Model statistik (analisis regresi),
digunakan untuk mencari relasi diantara variabel. Model ini merupakan
preprogram dalam tool software pengembangan DSS.
2. Model finansial untuk
pengembangan laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa
tahun. Model ini semi terstruktur dan ditulis dalam bahasa khusus DSS yang
disebut dengan IFPS.
3. Model optimasi yang dibuat
menggunakan model management science yang disebut pendekatan Linear Programming
dalam rangka menentukan pemilihan media. Untuk menggunakan model ini, DSS perlu
antarmuka untuk berhubungan dengan software yang lain.
-
Pemodelan matematis beserta keuntungan
dan kerugiannya
Pemrograman
matematis digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah manajerial, untuk mengalokasikan resources yang terbatas (misal tenaga
kerja, modal, mesin, atau air) diantara sekian banyak aktivitas untuk
mengoptimalkan tujuan yang ditetapkan.
Model
Matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini
dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
kemampuan mencapai optimisasi.
1. Model Statis atau Dinamis
Model
Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model yang berkaitan dengan
suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Sedangkan
Model Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan menggambarkan perilaku
entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film
2. Model Probabilistik atau
Deterministik
Model
Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu, yang berkisar antara 0,00
(sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti).
Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model Deterministik
3. Model Optimisasi dan Model
Suboptimisasi
Model
Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif,
dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering
disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan
serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model
tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang
akan menghasilkan hasil terbaik.
Keuntungan dan Kerugian Pembuatan
Model
Manajer
yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1.
Proses
pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek
model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
2. Kecepatan proses simulasi dapat
mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan
menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal,
atau tahun
3. Model menyediakan daya prediksi –
suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode
penghasil informasi lain
4. Model lebih murah daripada
metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam
hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi,
tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang
buruk.
Adapun kerugian utama yang
mengimbangi pembuatan model adalah:
1.
Kesulitan
pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak
menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari
elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh
sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
2. Diperlukan keahlian matematika
tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks,
keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
-
SPK berkelompok
Sistem Pendukung Keputusan
Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan “Suatu sistem berbasis
komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas
(atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang
digunakan bersama”
Pada tiap keadaan para anggota
bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Jika anggota
bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Co: rapat
komite.
Jika para anggota bertemu pada
waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Co: komunikasi melalu
e-mail.
1.
Ruang Keputusan,
merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2.
Jaringan Keputusan Setempat,
jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat
berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3.
Pertemuan Legislatif,
jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif
diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4.
Konfrensi bermedia Komputer,
beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar
dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.
-
Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Kita telah mengetahui pada bab
sebelumnya bahwa SIM sangat tepat digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan
membantu manajer untuk memahaminya. DSS dapat meningkatkan dukungan ini melalui
langkah proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukanlah disebabkan
adanya alat yang digunakan, karena SIM dan DSS sama-sama menerapkan alat yang
sama. Alasan mengapa DSS memberikan dukungan yang lebih besar adalah adanya
kenyataan bahwa DSS disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari manajer.
Daftar Pustaka
Wahyon, T.
(2003). Computer Based Information System
(CBIS). Diakses 13 November
2015. http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf
http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-data-hierarchy/
Fatta, Hanif.
(2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi
modern. Yogyakarta: Andioffset
msherawati.staff.gunadarma.ac.id/.../SIM1-Database.p...
Vanta,
Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses
13 Oktober,
2015, dari
http://rivanyvanta.blogspot.com/2011/10/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7365/SIM.doc
http://devymuliand.blogspot.com/2013/01/peranan-database-dan-dbms-dalam.html#
Kustandi, S.
(2014). Sesi 2 sistem pengolahan data. Diakses 21 November 2015.
http://www.slideshare.net/princessdera/sesi2-sist-pengolahan-data-sim
Asfi, M., Sari, R, P. (2010). Sistem penunjang keputusan seleksi mahasiswa
berprestasi
menggunakan metode ahp (studi kasus: stmik cic cirebon). Jurnal Informatika, 6, 2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23461/3/Chapter%20II.pdf
bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/.../4_PEMODELAN+DAN+MANAJEMEN...
betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+5+SISTEM+PENDUKUNG+...
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab10_sistem_penunjang_keputusan.pdf
Budiyati,
I. (2012). Analisis dan perancangan sistem pengolahan data absensi dan
lembur
karyawan pada kopegtel dinasti
jakarta timur dengan pendekatan berorientasi objek Menggunakan uml. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/computerscience/2009/Artikel_11105847.pdf