Kamis, 24 April 2014

Tulisan 2 Kesehatan Mental



1.        Pengalaman Stress
Pengalaman stress yang pernah saya alami yaitu ketika saya masih  SMA dan pada waktu itu saya mulai stress untuk memilih perguruan  tinggi mana yang akan saya pilih untuk meneruskan studi saya.  Saat itu saya mengikuti tes-tes perguruan tinggi dari mencoba mendaftar SNMPTN Undangan, SNMPTN Tertulis dan SIMAK UI tapi setelah mengikuti tes-tes tersebut tidak ada satu pun yang keterima dalam tes tersebut. Akhirnya saya sudah putus asa dan saya  pun tidak ada niat lagi untuk mengikuti tes-tes masuk PTN lagi.
Dari pengalaman stress yang saya alami di atas saya dapat mengatasinya dengan cara sharing dengan orang tua saya agar saya bisa megetahui perguruan tinggi swasta mana yang kualitasnya bagus sehingga saya bisa memilih perguruan tinggi swasta sesuai dengan jurusan yang saya inginkan.
2.        Contoh Kasus Stress
Diduga Stres, Anak Bunuh Ayahnya di Bali
[DENPASAR] IB Gede Radiana (25), anak pembunuh ayahnya sendiri Ida Pedanda Kemenuh yang merupakan Ida Pedanda (Pendeta ) Hindu hingga Kamis (19/12) masih terus menjalani pemeriksaan di Mapolres Badung, Bali. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka diduga mengalami gangguan kejiwaan (stress) sehingga nekat menusuk ayahnya hingga tewas dan ibunya yang kini masih kritis.
 “Informasi awal pelaku mengalami stres  dan mengamuk, Karena itu kami akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku,” ujar  Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Badung Ajun Komisaris Wisnu Wardana, Kamis (19/12).
Menurutnya, pasca-kejadian penikaman,  menantu Ida Pedanda Kemenuh berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu langsung berlarian menuju lokasi kejadian berusaha menolong. “Mendengar teriakan itu pelaku makin garang, sehingga warga akhirnya melaporkan ke pihak kepolisian,” jelas dia.
 Aksi pembunuhan sadis ini terjadi di rumah korban, di Dusun Batulumbung, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada Rabu (18/12) malam.Pelaku IB Gede Radiana (25) mengamuk nekat menikam ayah kandungnya, Ida Pedanda Putu  Kemenuh (58) dengan sebilah pisau.
Pelasku  juga menusuk ibunya, Ida Pedanda Istri Rai Kemenuh (54) yang berusaha melerai pertengkaran ayah dan anak itu. Nyawa Ida Pedanda Putu Kemenuh dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Sementara istri korban, Istri Rai Kemenuh yang kritis kini masih dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka tusukan pada bagian dada kiri. Hingga kini, motif pembunuhan tersebut belum diketahui. IB Gede Radiana (25) anak korban yang juga pelaku masih dalam pemeriksaan intensif Polres Badung. Humas Polres Badung Ajun Komisaris I Made Dina menyatakan hingga kini pihaknya masih menyelidiki dan mengumpulkan berbagai bukti untuk mengungkap kasus memilukan yang terjadi semalam itu.

 “Sejumlah saksi juga sudah kami mintai keterangan. Peristiwa pembunuhan itu terjadi ketika Pendeta Hindu bernama Ida Pedanda Putu Kemenuh (58) sedang memberikan nasehat kepada pelaku IB Gede Radiana. Tak terima dengan nasihat orang tuanya, IB Gede Radiana kalap. “Terjadi percekcokan,” kata Dina. Emosi Radiana membuncah. Ia tak lagi memandang yang di hadapannya adalah orangtua kandungnya sendiri. Radiana yang dikuasai emosi lalu mengamuk dan nekat menikam ayah kandungnya sendiri dengan sebilah pisau. Kemarahan Radiana tidak hanya berhenti di situ. Ibu kandungnya, Ida Pedanda Istri Rai Kemenuh (54) yang berusaha meredam amukan anaknya justru menjadi sasaran kebrutalan Radiana. Ia ditusuk pelaku pada bagian dada kiri. Made Dina mengaku pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan itu. Ia berjanji pihak kepolisian akan secepatnya mengungkap kasus pembunuhan terhadap orang yang dianggap suci oleh umat Hindu tersebut. [137]


Pendapat         :
            Menurut  pendapat saya dalam kasus di atas seharusnya si pelaku bisa lebih menerima nasihat dari orang tuanya, bukan malah menjadi terbawa emosi karena tidak terima dengan nasihat orang tuanya yang diberikan untuk si pelaku. Emosi yang tidak dapat terkontrol pada diri pelaku diatas dapat berujung bencana yang mengakibatkan si pelaku membunuh orang tuanya dengan sadis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar