Minggu, 24 Januari 2016

Computer Based Information System (Tugas 3)



A.    Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau dalam bahsa indonesia disebut juga sistem informasi berbasis komputer merupakan sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
B.     Evolusi Sistem Informasi Berbasis Computer
Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu:
-          Fokus data (SIA/EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
-          Fokus informasi (SIM)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
-          Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
-          Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
-          Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.

C.    Lingkup Data
1.      Hirarki Data
Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :
a)      Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
b)      Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).
c)      Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field nama.  Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
d)     Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Gambar 1 merupakan contoh dari record. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang berarti, misal gambar 1 mewakili kalimat: Joni memenmpuh mata kuliah MIS (kode IS101) dengan nilai A.


Gambar 1. Contoh Record
e)      File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti, misal gambar 2 mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.

Gambar 2. Contoh File Kursus
f)       Database merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang diperlukan untuk mendukung operasi sistim informasi akademik. Contoh suatu database sederhana ditunjukkan oleh gambar 3.

Hirarki semua data diatas ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Hierarki Data

2.      Penyimpanan Sekunder
-          SASD (Penyimpanan berurutan)
Suatu organisasi / penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu . Contoh pita magnetik yg digunakan untuk menyimpan data komputer memiliki bentuk fisik yg sama dengan pita audio.
-          DASD (Penyimpanan akses langsung)
Cara mengorganisasikan data yang ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. DASD dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan dan digunakan sebagai media input.
3.      Pemprosesan Data
-          Pemprosesan Batch
Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem fisik.
-          Pemprosesan Online
Pemprosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman (tak terpakai lagi). Terobosan teknologi yang menyebabkan munculnya pemrosesan online adalah penyimpanan disk (disk storage).
-          Sistem Real Time
Sistem komputer yang mengontrol sistem fisik disebut real time sistem, yaitu transaksi dilakukan dalam real time (waktu sebenarnya), selagi transakasi terjadi.

D.    Data Base
-          Era Permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan :
􀂉 Pengulangan data
􀂉 Ketergatungan data
􀂉 Kepemilikan data yang tersebar
-          Konsep database
o   Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file.
o   Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
o   Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
o   Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program.
o   Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
-          Struktur database
Saat mengadopsi konsep database, Struktur Database menjadi :
• Database
• File
• Catatan
• Elemen data
-          Keunggulan dan kelemahan database dan DataBase Managemant System (DBMS)
Keunggulan DBMS
·         Mengurangi kelebihan data
Jumlah total file dikurangi selagi file duplikat dihapus. Ada juga minimalisasi data biasa yang ada dalam file.
·         Memadukan data dari beberapa file
Organisasi atau susunan fisik data tidak lagi menghambat pemakai dalam menerima informasi dari beberapa file.
·         Memanggil data dan informasi secara cepat
Baik relasi logic dan DML maupun bahasa query memeungkinkan pemakai untuk memanggil data dalam beberapa detik atau meni, hal ini mungkin dilakukan oleh yang lain dalam waktu beberapa jam atau hari.
·         Meningkatkan keamanan
DBMS mainframe menyertakan beberapa tingkat pencegahan untuk keamanan. Ada yang menyamakan hal ini seperti penempatan beberapa pagar yang dihubungkan dengan rantai yang mengelilingi sumber daya. Banyak dari DBMS mikrokomputer yang lebih baru menggabungkan tingkat keamanan ini. Data yang dikelola oleh DBMS ini harus lebih aman dari pada data dalam perusahaan.

Kelemahan DBMS
·         Mendapatkan software yang mahal
DBMS mainframe masih mahal. DBMS mikrokomputer akan tidak mahal jika dibandingkan dengan versi mainframe. Harganya dapat sama dengan pembiayaan pokok dari suatu organisasi kecil.
·         Mendapatkan konfigurasi hardware yang besar
DBMS biasanya membutuhkan kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar daripada yang dibutuhkan oleh program aplikasi. Kemudian dalam pemanggilan informasi dengan DBMS akan mendorong adanya pencantuman terminal pemakai yang lebih banyak dalam konfigurasi dari pada kebutuhan yang lain.
·         Memperkejakan dan menggaji staf DBA
Kelemahan ini kurang bisa diterapkan terhadap pemakai mikrokomputer, sebab DBMS mempunyai sifat user-friendly (kemudahan dalam penggunaan)

E.     Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.

F.     Sistem Pengolahan Data
-          Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi symbol, seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
-          Tugas pengolahan data
Tugas pengolahan data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, pengubahan data menjadi bentuk yang dapat digunakan, penyimpanan data sampai ia diperlukan, pwmbuatan dokumen yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan
-          Contoh sistem pengolahan data
Salah satu teknologi informasi tersebut adalah sistem informasi yang terdapat di dalam sistem informasi HR & Payroll yaitu sistem informasi untuk mengolah data absensi dan lembur karyawan. Sistem informasi ini sangat penting karena data absensi dan lembur karyawan sangat diperlukan untuk menghitung gaji karyawan yang nantinya berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan, selain itu data absensi juga diperlukan dalam pemberian surat Peringatan kepada karyawan jika absensi karyawan tersebut melewati batas maksimum yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, data absensi dan lembur karyawan harus tersimpan dengan baik di dalam basis data sebuah perusahaan.
-          Peranan pemprosesan data dalam pemecahan masalah
Pengolahan data banyak dilakukan pada volume data yang lebih besar dari pada volume informasinya.
Ada dua alas an yaitu:
1.      Sistem pengolahan data menghasilkan output informasi dalam bentuk laporan standar.
2.      Sistem pengolahan data memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.

G.    Sistem Informasi Manajemen
-          Pengertian dasar SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993).
-          Konsep Sistem Informasi Organisasional
Subsistem SIM yang disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sub unit organisasional yang telah ditentukan dengan baik. Pada mulanya kita mengenal sistem informasi yang dirancang untuk digunakan oleh eksekutif. Kemudian, kita diperkenalkan dengan sistem informasi untu area fungsional, yaitu marketing, manufaktur, keuangan, dan personalia.
-          Peranan SIM dalam pemecahan masalah
SIM dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1.   Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2.   Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati  masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.

H.    Sistem Penunjang  Keputusan
-          Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK juga dapat merupakan sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
-          Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Konsep, pengertian dasar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960 an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor  di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen
Tujuan SPK
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu:
1.      Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur
2.      Sistem harus dapat mendukung manajer,bukan mencoba menggantikannya.
3.      Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan- tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998 dalam Oetomo, 2002), yaitu:
1.      Struktur masalah : untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus- rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2.      Dukungan keputusan : sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3.      Efektivitas keputusan : tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakan dapat lebih baik
-          Model SPK
Salah satu contoh DSS, yaitu dari Frazee Paint, Inc., memiliki 3 jenis model:
1.      Model statistik (analisis regresi), digunakan untuk mencari relasi diantara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool software pengembangan DSS.
2.      Model finansial untuk pengembangan laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun. Model ini semi terstruktur dan ditulis dalam bahasa khusus DSS yang disebut dengan IFPS.
3.      Model optimasi yang dibuat menggunakan model management science yang disebut pendekatan Linear Programming dalam rangka menentukan pemilihan media. Untuk menggunakan model ini, DSS perlu antarmuka untuk berhubungan dengan software yang lain.
-          Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
Pemrograman matematis digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah manajerial, untuk mengalokasikan resources yang terbatas (misal tenaga kerja, modal, mesin, atau air) diantara sekian banyak aktivitas untuk mengoptimalkan tujuan yang ditetapkan.
Model Matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan mencapai optimisasi.
1.      Model Statis atau Dinamis
Model Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model yang berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Sedangkan Model Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film
2.      Model Probabilistik atau Deterministik
Model Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu, yang berkisar antara 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti). Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model Deterministik
3.      Model Optimisasi dan Model Suboptimisasi
Model Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif, dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik.
Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1.      Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
2.      Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
3.      Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
4.      Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
1.      Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
2.      Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
-          SPK berkelompok
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan “Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”
Pada tiap keadaan para anggota bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Jika anggota bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Co: rapat komite.
Jika para anggota bertemu pada waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Co: komunikasi melalu e-mail.
1.      Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2.      Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3.      Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4.      Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.
-          Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Kita telah mengetahui pada bab sebelumnya bahwa SIM sangat tepat digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer untuk memahaminya. DSS dapat meningkatkan dukungan ini melalui langkah proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukanlah disebabkan adanya alat yang digunakan, karena SIM dan DSS sama-sama menerapkan alat yang sama. Alasan mengapa DSS memberikan dukungan yang lebih besar adalah adanya kenyataan bahwa DSS disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari manajer.

Daftar Pustaka
Wahyon, T. (2003). Computer Based Information System (CBIS). Diakses 13 November
2015. http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf
http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-data-hierarchy/
Fatta, Hanif. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andioffset
msherawati.staff.gunadarma.ac.id/.../SIM1-Database.p...
Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses 13 Oktober,
2015, dari http://rivanyvanta.blogspot.com/2011/10/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7365/SIM.doc
http://devymuliand.blogspot.com/2013/01/peranan-database-dan-dbms-dalam.html#
Kustandi, S. (2014). Sesi 2 sistem pengolahan data. Diakses 21 November 2015.
http://www.slideshare.net/princessdera/sesi2-sist-pengolahan-data-sim
Asfi, M., Sari, R, P. (2010). Sistem penunjang keputusan seleksi mahasiswa berprestasi
menggunakan metode ahp (studi kasus: stmik cic cirebon). Jurnal Informatika, 6, 2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23461/3/Chapter%20II.pdf
bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/.../4_PEMODELAN+DAN+MANAJEMEN...
betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+5+SISTEM+PENDUKUNG+...
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab10_sistem_penunjang_keputusan.pdf
Budiyati, I. (2012). Analisis dan perancangan sistem pengolahan data absensi dan lembur
karyawan pada kopegtel dinasti jakarta timur dengan pendekatan berorientasi objek Menggunakan uml. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/computerscience/2009/Artikel_11105847.pdf

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar