Senin, 15 Oktober 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


A.      Pendekatan kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang mencakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan :
  1.  sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia
  2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi 
B.   Ilmu Budaya Dasar Yang dihubungkan Prosa.
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
· Dongeng    : Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
· Hikayat      : Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
· Sejarah      : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
 Prosa baru Meliputi :
· Kisah                   : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
· Cerpen       : Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
· Novel                  : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
· Biografi     : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
· Otobiografi          : Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

C.    Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi antara lain:
1.      memberikan wawasan
2.      memberikan inforrmasi
3.      memberikan kesenangan
4.      memberikan warisan budaya 

D.   Ilmu Budaya Dasar Yang dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.    Figura bahasa
2.    Kata – kata yang bermakna ganda.
3.    Kata – kata berjiwa.
4.    Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.

alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut :
1.    Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2.    Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.    Puisi dan keinsyafan social.

Kesimpulan  :
          Dari bacaan di atas dapat saya simpulkan bahwa Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus.


Sumber:

KETERKAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.

A. MANUSIA

Manusia dialam dunia ini memegang peranan yang unik. Dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia mrupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologis), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), manusia merupakan mahluk dua dimensi yaitu disatu sisi manusia membutuhkan kehidupan duniawi dan disisi lain manusia membutuhkan kehidupan akhrawi, dan lain sebagainya.
Ada 2 pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a. Jasad          : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan memenpati ruang dan waktu.
b. Hayat         :mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh             : bimbingan dan pimpinan Tuhan dan yang bekerja secara spiritual dan memahami nkebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafsu         :dalam pengertian yaitu diri dan keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a. Id                 :yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan ibido murni, atau energi psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara ingstingstual menentuk proses-proses ketidaksadaran (unconscious)
b. Ego              :merupakan bagian dari struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego   :merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Disbanding dengan Id dan ego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan-kesatuan standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunay otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari padangan-pandangan orang tua.

B. HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas sari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mngalami kehancuran. Jiwa adalah roh didalam tubuh sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptana dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Adanya nialai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,, keindahan, kbaikan dan sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan manusia. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rahani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera, tingkatnya tingkatnya rendah dan terdapat pada manusiatau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapt pada manusia , misalnya:
• Perasaan intelekyual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengtahuan.
• Perasaan eatetis, yaitu perasan yang berkenaan dengan keindahan
• Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
• Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain
• Perasaan social, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasayarakat.
• Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
c. Mahluk biokultural, mahluk hayati yang budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anataomi, fisiologi atau fal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnyadan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasayarakatan , kekerabatan , psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk ciiptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat kerena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” mamandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk lamiah yang terikat dengan lingkunganna(ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah pula.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L. K Hsu, sarjana amerika ketiruna cina ang mengkombinasikan dalam dirinya keahliandi dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan . ilmu psokologi memang berasal dan timbul dalam masayarakat barat dimana konsep individu mengambil tempat ayang sangat penting , biasnya mennganalisa jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep sebagai kesatuan analisis tersendiri
Berikut bagan psiko sosiogram
• 7. tak sadar
• 6. subsadar
• 5. kesadaran yang tak dinyataka
• 4. kesadaran yang dinyatakan
• 3. lingkungan hubungan karib
• 2. lingkungan hubungan berguna
• 1. lingkungan hubungan jauh
• 0. dunia luar


D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua oaring antropolog terkemuka yaitu Mleville J. Herkovits dan Broinslaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural Determism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dmiliki masayarakat itu. Herkovits mamandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata atau sansekerta beasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal . Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colore ang berarti mengolah tanah, secara umum kebudaaan adalah segala sesuatu yang dihasillkan oleh akal budi (pikiran) manusia dngan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya: atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannyya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari , mengacu pada pola-pola perilaku yang ditilarkan secara social tertentu(Keesing jilid I, 1989; hal 68)
Seorang antropolog yaitu:
 E. B. Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adlah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum adapt istiadat dan kmampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan ileh manusia sebagai anggota masayarakat.
Selo Sumarjan dan Soeleman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya , rasa dan cipta masyarakat.
Sultan takdir Alisyahbana , kebudaaan adalah manifestasi dari cara berpikir
Koentjaraningrat  mengatakan bahwa kebudayaan antara lain brati keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan blajar besrta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckon  mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kjerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A. Van Perusen  mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kreober dan Klukhon  mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, prasan dan reaksi ang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari klompok-kelompok manusia , temasuk di dalamnya perwujudan benda-benda meteri, pusat esensi kebudaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan teutama keterikatan tehadap nilai-nilai.
Secara praktis bahwa klebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama(Viatal)

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
C. Kluckhon didalam karyana berjudul Universal Categoris of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu
1. Sistem religi (system kepercayaan)
Merupakan prodek manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah keepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. SIstem organisasi kemasayarakatan
Merupakan produk manusia sebagai homo socius.
3. Sistem pengetahuan
Merupakan produk manussia sebagai homo sapiens
4. system mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem tehnologi dan peralatan .
Merupakan produk manusia sebagai homo faber
6. Bahasa
Merupakan produk manusia sebagai homo langues
7. Kesenian
Merupakan produk manusia sebagai homo aesteticus
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mrngatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya .
1. kebudayaan bendaniah (material) denag cirri dapat dirasa saja.
2. kebudayaan rihaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.

F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimesi wujudnya, kebudayan mempunya tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dn pikiran manusia
Wujud ini sisebut system budaya yang sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masayarakat dimana kebudaaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang berinterkasi, bersift konkrit, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut system social system social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudaaan dalam bentuk fisik yang konkrit bias juga disebut kebudaaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1. hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern;p ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”
2. Hakekat karya manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberiakn kedudukan dan kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan masa kini ayau masa yang akan dating.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pulakebudayaan yang beranggapan manusia harus harmmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh) ada pula yang berpandangan individualis (menilai tinggi kkuatan sendiri)

H. PERUBAHAN KEBUDAYAN
Masyarakat dan kebudaan dimanapunn selau dalam keadaan berubah, sekalipun masayarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masayarakat lainnya
Tidak ada kebudayan yang statis, semua kebudayan mempunya dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudaaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masayarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dankomposisi dan penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masayarakatnya yang hidupnya tebuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengam masyarakat dan kebudayaan lain. Cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan social dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam peubahan social terjadi perubahan struktur social dan pola-pola hubungan social, antara lain, system politik dan kekuasaan, persebaran penduduk system status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Dibawah ini tedapat beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
1. Terbatasnya masyarakat memiki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masayarakat tesebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini tejalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada.Maka penerimaan unsur baru itu mengalamin hambatan dan harus disensor dulu oleh barbagai ukuran yang bberrlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. corak struktur social masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya system otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kbudayaan ang menjadi landasan bagi diterimanya unsure kebudayaan yang beru tersebut.
5. apabila unsure yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh wqarga masarakat yang bersangkutan.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antar manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesedrhana itu hubungan keduanya?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu-kesatuan . manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusi agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu-kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manisia dengan peraturan-peratuaran kemasayarakatan . pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. Setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan , karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemampuan manusia yang membuatnya. .
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan mesayarakat dinyatakan sebagai dialektis. Maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dielektis initercipta melalui tiga tahap yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenatan buatan manusia.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyrakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenaan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat denagn segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masayarkatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk ileh masayarakat.
Apabila manusia melupakan masyarakatnya adalahb ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dlam terjemahan M. Sastrapratedja, 1991; hal : xv).

Kesimpulan     :
          Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia dengan kebudayaan saling ada keterkaitan satu sama lain. Secara sederhana hubungan antar manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dengan demikian,bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan , karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemampuan manusia yang membuatnya. .

Sumber :
Muchji, Achmad dan Widyo Nugroho, Seri Diklat Kuliah, MKDU: Ilmu Budaya Dasar, Gunadrma, Jakarta, 1996.
bunyamingunadarma.wordpress.com

PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR


  
PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
  Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )

            Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )

Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.

3. Pengetahuan budaya ( the humanities )

            Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
            Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
            Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memilki satu bekal yang sama, pars akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

 OPINI   :
Dari bacaan diatas dapat di simpulkan bahwa Ilmu Budaya Dasar itu sangat penting untuk manusia karena manusia dengan kebudayaan saling mempunyai keterkaitan satu sama lain.Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan harus menjaga dan mengembangkan kebudayaan itu dengan baik jangan sampai kebudayaan Indonesia di klaim oleh negara Asing.

SUMBER : http://dimazmarham.blogspot.com/2010/04/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html